11 Desember 2021 merupakan hari yang mungkin akan sulit aku lupakan. Terdengar lebay, ya? Hahaha…. Apalagi dengan menulis postingan ini, jadi akan semakin dikenang. Tapi, sudahlah. Selain ingin berbagi kisah, tentu aku juga ingin kamu bisa mengambil sedikit pelajaran dari peristiwaku ini yang akan aku kisahkan di paragraf selanjutnya. Ya. Hanya sedikit. Namun aku berharap semoga itu memiliki arti.
Dini hari tanggal 11 tersebut aku sibuk berkutik dengan peralatan digitalku: smartphone dan laptop. Aku bekerja pada larut malam dan memang seperti itulah kebiasaanku. Wajar saja jika ketenangan malam menjadi saksi bisu atas semua karya-karya yang telah aku lahirkan. Kebetulan pada malam itu, aku sedang mengerjakan desain di Photoshop. Karena ada beberapa bagian yang kurang maka aku harus mengunduh sebuah aplikasi penunjang demi kelancaran pekerjaan tersebut. Semua tampak berjalan normal dan muncullah sebuah notifikasi di ponselku tepat jam 02.00 a.m. yang menandakan sudah waktunya untuk tidur. Aku berkemas dan bersiap-siap kemudian meluncur ke kasur.
Esok harinya, aku berniat untuk kembali melanjutkan progress desain-desainku tersebut. Namun, betapa terkejutnya yang kutemukan adalah semua file-ku terenkripsi dengan ekstensi .wnlu di akhir nama file. Aku bingung karena ketika aku klik file-file tersebut tidak dapat dibuka atau lebih sederhananya tidak ada aplikasi yang support untuk membaca jenis file tersebut. Aku mulai panik dan bertanya kedapa temanku yang kebetulan dia berkuliah di jurusan Sistem Informasi. Responnya cukup sederhana, “Ikhlaskan saja.” Singkat, padat, dan bangsat.
Namun, aku tidak ingin menyerah dan pasrah begitu saja. Karena pada kasus yang sudah-sudah, aku mampu mengatasi hampir semua permasalahan tentang komputer dengan baik walaupun harus menyontek beberapa tutorial dari internet terlebih dahulu. Maka aku pun berpikir demikian untuk kasus yang satu ini. Aku melakukan browsing di Google. Akhirnya aku menemukan sebuah artikel yang membahas lengkap dan rinci mengenai virus ini. Aku mengikuti tutorial yang diberikan step by step hingga pada akhirnya aku mulai muak dan mematikan laptopku secara paksa. Aku kembali terdiam dan berpikir mengenai nasib dokumen-dokumen penting yang ada di dalamnya. Lalu aku memutuskan untuk kembali mencoba memperbaikinya saat malam tiba karena aku yakin pikiranku bisa kembali fokus dan menjadi sedikit lebih tenang.
Hingga malam tiba, aku kembali mencoba menghidupkan laptopku. Dan…. Boom! Laptopku bahkan tidak bisa beroperasi dengan normal. Melakukan restart otomatis secara berulang-ulang tanpa henti. Aku semakin bingung dan stres. Kemudian aku teringat dengan salah seorang temanku yang saat ini sedang berada di Malang dan meneleponnya untuk meminta bantuan mengenai masalah ini. Karena menurutku dia adalah orang yang terbilang cukup lihai di bidang Information Technology (IT) dan beberapa tetek bengek mengenai komputer. Sayangnya, dia tidak bisa menolong dan berdasarkan pengakuannya bahwa baru kali ini dia mengetahui virus bernama WNLU. Singkat cerita, setelah mengobrol beberapa hal yang pada akhirnya sempat merembet ke kesibukan dia saat ini, aku pamit dan berterima kasih. Kesimpulan yang bisa aku ambil adalah aku harus melakukan install ulang laptop. Resikonya tentu saja semua dokumenku akan hilang dan aku harus memulainya dari nol karena aku tidak memiliki back up. Ya, aku harus belajar ikhlas walaupun itu berat.
Bagi kamu yang masih bingung mengenai apa itu virus WNLU, kamu bisa mencoba untuk browsing di Google. Banyak situs yang membahasnya. Dan dari banyak situs yang telah aku baca dan mencoba untuk pahami, obat dari virus ini terhadap laptop adalah dengan melakukan install ulang. Terlebih lagi, hacker yang melakukan ini meminta kita untuk menebus dengan biaya yang terbilang cukup besar. Jika kamu memiliki uang yang banyak, why not? Tapi, jika jumlah tebusan yang ditawarkan sangat membebani alangkah lebih baiknya untuk melakukan instalasi ulang PC (Personal Computer) kamu.
Pesan yang ingin aku tekankan yaitu lebih berhati-hatilah dalam berselancar di internet. Pastikan kamu selalu memiliki back up untuk dokumen-dokumen penting yang kamu milki ke cloud drive. Menurutku, sejauh ini hal itu terbilang cukup aman dan efektif untuk beberapa provider terpercaya seperti Google Drive, iCloud, ataupun One Drive Microsoft. Ikuti semua langkah-langkah yang disarankan seperti mengganti kata sandi secara berkala dan jangan lupa untuk selalu aktifkan anti-virus di PC kamu. Jangan pernah mencoba untuk menyepelekan semua itu karena itu bersifat sangat krusial bagi keamanan. Kamu mungkin berpikir bahwa semua itu aman hingga hal buruk terjadi maka penyesalanlah yang akan kamu dapat. Dan yang terakhir, dengan segala hormat aku ingin mengutip salah satu dari tiga rules Mr. X dalam film Who Am I (2014) yaitu No System Is Safe!