Desclaimer
Postingan ini berisi tautan afiliasi produk. Artinya jika kamu meng-klik dan melakukan transaksi melalui tautan tersebut, penulis akan memperoleh komisi dari hasil penjualan. Link tersebut dijamin 100% aman.
Terkadang aku berpikir, untuk menjadi seorang videografer profesional yang bisa menciptakan karya yang keren-keren, selain skill tentu dibutuhkan gear atau equipment yang juga mumpuni. Selama ini, dalam proses pembuatan karya videografi, aku menggunakan alat yang seadanya. Dan jujur saja, itu pun bukan peralatan milikku secara pribadi. Aku meminjamnya! Satu peralatan yang benar-benar kepunyaanku pribadi adalah On Camera Microphone RODE Stereo VideoMic Pro. Kubeli dalam kondisi bekas (tapi masih sangat bagus) untuk keperluan shooting kompetisi dari RODE itu sendiri. Selebihnya? Meminjam! I’m so grateful to have kindhearted friends who help me a lot. Thank you guys. Hehehe….
Sebagai seseorang videografer amatiran yang punya visi ke depan, tentu aku berkeinginan memiliki seluruh equipment pribadi. Nah, aku pernah menuliskan beberapa equipment tersebut dalam buku diary-ku yang saat ini ingin aku bagikan di sini. Check it out!
1. Mirrorless Camera
Untuk ukuran seorang newbie yang berniat untuk beranjak ke tingkat professional, aku akan memilih Sony Alpha 7R Mark IV sebagai main camera-ku. Pernah dengar kata “love at the first sight”? Ya, begitulah yang aku rasakan pada kamera ini. Salah satu yang membuat “wah” pada kamera ini yaitu dengan dibekali sensor 61MP. Low light capability? Ga usah ditanya. Dynamic range? Autofocus? Boom! Boom! Boom! Hal ini tentu membuat gempar para vendor kompetitor full frame mirrorles camera. That’s too much. Sorry hehehe…. Terlebih dari itu, soal kualitas jepretan aku rasa Sony tidak perlu diragukan lagi.
2. Lensa
Untuk lensa, sebenarnya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Tapi, jika aku boleh memilih lensa mana yang harus kupakai, aku akan memilih Sigma 14-24mm 2.8 DG DN Art Lens. Lensa ini sudah memiliki mount khusus untuk Sony mirrorless.
3. Gimbal
Walaupun pada umumnya kamera mirrorless terbaru saat ini sudah memiliki teknologi in-boy image stabilization, namun kontribusi gimbal sebagai pelengkap juga masih dibutuhkan. DJI RSC 2 is more than just enough for me.
4. Microphone
All in One! Ya, begitulah tagline yang dijanjikan oleh RODE saat mengusung produk ini. And I was like: “ah, yang bener? Kalo emang bener, keren banget, dong?” Setelah kutelusuri ke situs resminya dan menyimak beberapa ulasan mengenai produk ini di internet, RODE really did it! Bikin podcast? Bisa banget. Dijadikan boom-mic? Oke punya (walaupun nggak sebagus seri NTG yang sebenerarnya). On-mic camera? Exactly!
5. Drone
The only question is: Siapa yang tidak tahu DJI? Mungkin terdengar hiperbola, ya? Bagi yang belum tahu, DJI adalah perusahaan teknologi yang begitu terkenal dengan produk drone-nya. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa Googling sendiri, hehehe…. Aku rasa, saat ini hampir di setiap karya videografi sudah menggunakan drone. Tentu saja karena hasil video akan terlihat lebih maksimal dengan angle yang bervariasi alias tidak monoton. Tapi ini tidak wajib, ya.
6. Action Camera
Nope. Bukan GoPro! Untuk action camera, Insta360 menawarkan fitur-fitur yang menurutku sangat berkompetitif dengan GoPro bahkan lebih bersaing. Pilihanku jatuh kepada Insta360 One RS.
7. Lighting
Salah satu komponen penting dalam sebuah videografi yaitu lighting. Sebagus apa pun kamera yang digunakan, hasilnya menjadi kurang maksimal jika pencahayaan tidak proper.
8. Laptop
Untuk urusan proses pasca produksi, aku sangat teramat mendambakan untuk memiliki Apple Macbook Pro (bukan Air, ya). Per-tulisan ini aku buat, mataku tertuju pada chipset keluaran terbaru Apple yaitu M2 (2022). Akan tetapi di tahun ini Apple tidak mengeluarkan produk Macbook-nya yang memiliki layar 16inch. Jadi, aku lebih memilih Apple Macbook 16inch dengan chipset M1 Pro (2021). Salah satu alasan yang membuatku suka produk Apple adalah spesifikasi yang tidak muluk-muluk dan sangat minim error alias sangat bisa diandalkan. Tidak percaya? Silahkan coba sendiri!
Semua produk-produk di atas memiliki harga yang cukup fantastis. But that is totally normal if you want to be a professional filmmaker! Bahkan ini masih terbilang receh. Untuk saat ini, karena tidak memiliki cukup uang untuk memilikinya, tentu aku akan menggunakan alat seadanya. For me, ini mungkin akan menjadi motivasi dan acuan jika suatu saat aku memiliki cukup uang dan kesempatan untuk memiliki gear tersebut, then I’ll look back on this post and buy these things. Doakan ya, Teman-teman. Hehehe….